Cerita lama yang mungkin masih bagus untuk disimak ..
Coba kita renungkan baik-baik hikmahnya ..
>Assallamualaikum ...
>Akupun dulu seperti laki-laki seperti kalian
>karena aku ini serba bisa (maaf bukannya menyombong)
>apa aja aku usahakan, untuk menolong demi untuk
>tidak menolak semua permintaan mereka....
>bukan saja dari segi tenaga dan uang ....
>memberikan nasehat dan keputusan aku selalu melakukannya ....
>dan mereka selalu menuruti nasehatku ..
>budi bahasa dan watak suka membantuku
>membuat aku disukai oleh kaum wanita yang mengenalku ...
>setiap panggilan kepadaku selalu kubalas dengan mesra....
>setiap ajakan dari mereka selalu kuturuti dengan akrab....
>sampai berjumpa dengan orangtuanya akupun menuruti ..
>ini semua akulakukan atas nama persahabatan.....
>tetapi tidak ada sedikit pun dalam hati ini untuk
>menjadikan mereka ini teman special....
>tapi rupanya aku khilaf ...
>kebaikan yg aku curahkan kepada mereka menjadi
>timbangtara mereka untuk mengenal diri kita
>lebih dekat lagi.... dan lebih dekat lagi ..
>disini timbul suatu sifat zalim pada diri ku....
>jika ada diantara mereka berterus terang kepadaku
>mengenai sejauh mana hubungan ini ..
>terus terang aku katakan bahwa hubungan kita sebatas
>persahabatan saja ...
>ada yang meraung...
>ada yang histeris menangis ...
>dan ada juga yang hendak bunuh diri.....
>apa mau dikata ...
>aku ikuti semua ajakan mereka...
>aku luluskan segala permintaan mereka....
>aku perkenalkan mereka ke orang umum ...
>dan aku diperkenalkan juga kepada orangtua mereka.....
>dan semua ini ku lakukan demi persahabatan.....
>demi persahabatan??????
>jawapan yang tak mungkin mereka terima.....
>satu peristiwa menyadarkan aku ...
>batasan sejauh mana persahabatan......
>antara lelaki dan wanita.....
>seorang wanita.....
>yang aku anggap seperti adik angkat aku....
>(anggapan aku sendiri)....
>Akrabnya aku dan dia seperti seorang kaka kepada adiknya....
>yang mana rupanya kebaikanku itu dianggap
>perhatian seorang kekasih kepadanya....
>sampai aku diperkenalkan kepada orang tuanya....
>bodohkah aku tidak mengenal perasaan wanita????
>Selepas pulang dari rumah orang tuanya.....
>kami pun pergi makan malam disebuah restoran....
>sayang.... malam itu ada keanehan sedikit yang kurasakan ...
>dia sendiri memilih tempat makan tersebut....
>(biasanya aku yang memilih tempat makan)
>dia sendiri yang memilih jenis makanan kegemaranku....
>dan sewaktu makan...
>diringi lagu khas untuk aku, katanya....
>Setelah makan kami berbincang seperti biasa....
>Tetapi perbincangan kami banyak tentang dirinya....
>Apa pandangan aku tentang sikapnya, pakaiannya,dan
>cara dia melayani aku......
>Sewaktu mengantar dia pulang......
>di hadapan rumah dia.....
>(biasanya aku cuma berjabat tangan mengucapkan selamat malam)
>sewaktu berjabat tangan.....
>tiba-tiba tanganku di kecupnya.....
>sebuah ucapan keluar dari mulutnya.....
>"Happy Anniversary Sayang...."
>Rupanya malam itu genaplah setahun hubungan kita....
>Aku bimbang.....namun aku tetap menjaga diriku....
> "Apa maksud kamu ini" ucapan terbodoh yang aku keluarkan....
>"Terima kasih atas segala belaian kasih sayang kakak terhadap diri Ati"
>balasnya dengan senyuman dan pandangan mata seorang kekasih....
>Seperti biasa bila menghadapi situasi seperti ini, aku tidak hilang pijakan ....
>tetapi malam itu entah mengapa aku tidak dapat mencari jawaban yang benar....
>"Ati, jangan salah sangka, sebenarnya kasih sayang kakak terhadap Ati hanya
>sebagai hubungan antara kakak dan adik saja, tidak lebih dari itu"
>sebuah jawaban yang tidak mengindahkan perasan seorang perempuan.....
>Semula dia diam saja, kemudian kelihatan airmata nya jatuh membasahi pipi.
>Aku hanya berdiam diri sesudah itu, tidak ada kata yang dapat kuucapkan lagi.
>Tiba-tiba dia meraung dengan sekuat suaranya dan berteriak .....
>"Penipu" dengan disertai beberapa tamparan ke mukaku....
>Walaupun tamparan itu bertalu-talu, aku tidak membalasnya....
>Akhirnya apa yang terjadi memang tidak aku duga....
>Dia terus berlari ke arah tingkat apartemen diatas sambil meraung seperti orang hilang akal.
>(kebetulan dia tinggal di apartemen bertingkat)
>Aku coba mengejar tapi entah kenapa kaki ini seperti tidak mau mengikuti dia.
>Tiba-tiba aku mendengar satu jeritan....
>Didepan mataku sendiri, satu badan melayang jatuh dari tingkat 3
>apartemen tempat dia tinggal tersebut ...
>Aku berlari berusaha menerima berat tubuhnya yang jatuh ke bumi tapi tidak kesampaian ...
>Aku bersyukur karena dia tidak mengalami cedera yang parah, hanya patah
>pergelangan tangan dan tulang kering saja....
>Sejak itu, setiap hari aku membesuk dia dirumah sakit ...
>walaupun dia sudah tidak mau berjumpa dengan aku lagi katanya....
>tapi aku tabahkan hati juga untuk tetap menunggui dia.....
>Dari situ aku mulai mengenal dia lebeh dekat lagi....
>Aku mulai menyelami perasaan hati seorang perempuan....
>Akhirnya sedikit demi sedikit aku mulai menyayangi dia....
>Aku bertekad akan melakukan segalanya demi mendapatkan
>semua kasih sayangnya terhadap aku.....
>Terima kasih Ati! karena masih sudi mengambil insan yg keji ini
>sebagai suamimu.....
>Akan kusulam hidupmu dengan segala kasih sayang yang
>tak pernah aku abadikan kepada siapa pun kecuali kamumu.....
>Dan aku bersyukur karena menyadarkan aku bhawa tidak mungkin
>terjalin hubungan antara wanita dan lelaki tanpa ada perasaan....
>Jika benar ada hubungan seperti itu,.....
>akhirnya akan berlaku penipuan dalam hidup kita nanti.....
>dengan kata lain ....
>KITA MENIPU DIRI KITA SENDIRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar